Pengumpulan dan pemilahan sampah untuk didaur ulang, biasanya sudah dimulai dari awal. Di beberapa daerah, kotak-kotak sampah terdiri dari 2 bagian. Satu basah yang tidak bisa didaur ulang seperti sisa makanan, daun, kotoran dan lainnya. Satunya adalah sampah kering yang sebagian besar masih bisa dipakai kembali.
Mari kita lihat lagi lebih detil sampah basah. Sampah basah ini biasanya merupakan material sampah organik. Contohnya sisa-sisa (sampah) makanan, residu tanaman, daun, ranting, kayu dan lainnya. Material sampah ini bila diolah dengan menggunakan proses biologis dapat menjadi kompos. Proses biologis ini kerap dinamakan sebagai proses pengkomposan.
Kompos yang dihasilkan ini bisa digunakan sebagai pupuk. Pupuk tersebut dapat menyuburkan tanaman sehingga berguna bagi pertanian, perkebunan dan peternakan. Sehingga kompos ini memiliki nilai ekonomis.
Hasil lainnya dari proses pengkomposan adalah gas metana. Gas metana adalah bakar yang mudah terbakar seperti LPG. Jadi bisa digunakan untuk membakar atau memasak. Bila volumenya cukup besar dan kontinyu, bisa digunakan sebagai bahan untuk pembangkit listrik.
Contoh berhasil dari manajemen sampah dengan menggunakan teknik pengkomposan adalah program Green Bin di Toronto, Kanada. Program ini sejak awal sudah mengumpulkan dan memilah sampah organik rumah tangga seperti sampah dapur dan potongan tanaman untuk dikumpulkan tersendiri yang nantinya akan dikomposkan. *(ys/20180114/vica)