Limbah RS Yang Harus Diproses Incinerator

Sebagai salah satu sarana vital yang menunjang kehidupan manusia, fungsi Rumah Sakit (RS) sangatlah penting. RS adalah sarana bagi manusia untuk pengobatan dan pemulihan kesehatan. Tentu juga sebagai fungsi pemeriksaan untuk mendiagnosa sakit dan perawatan kalau harus dirawat secara intensif.

Beberapa RS bahkan memiliki fungsi lain seperti tempat pendidikan dan pelatihan yang bekerjasama dengan sekolah dan universitas. Dan terakhir sebagai fungsi penelitian untuk selalu mengembangkan teknik kedokteran agar bisa terus mengobati dan menyembuhkan sakit manusia.

Setiap kegiatan di RS, meski memiliki fungsi berbeda, akan menghasilkan limbah. Limbah ini berbeda-beda antara bagian satu dengan lainnya di RS. Limbah tersebut menurut PP 19/1994 dan PP 12/1995, beberapa di antaranya dikelompokkan sebagai limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Mereka dikelompokkan B3 karena bersifat infeksius yang sangat berbahaya dan berpotensi menularkan penyakit.

Pada dasarnya limbah RS terbagi 2 yakni limbah medis dan non medis. Contoh limbah medis adalah:

  • perban bekas,
  • sampah anatomi (jaringan tubuh),
  • jarum suntik bekas,
  • bahan kimia sisa obat-obatan,
  • botol obat,
  • botol infus,
  • kantong darah
  • dan lain-lain.

Sedangkan limbah non medis seperti:

  • kertas,
  • sisa makanan,
  • daun-daun,
  • plastik,
  • bahan-bahan organik,
  • dan lain-lain.

Untuk menangani limbah RS tersebut ada beberapa hal yang bisa diakukan. Di antaranya adalah:

  • Chemical decontamination
  • Steam autoclaving
  • Inceneration
  • Landfilling

Namun dalam praktiknya penanganan limbah RS lebih banyak menggunakan sistem incenerator. Karena metode ini memiliki banyak kelebihan daripada yang lain:

  1. Lebih murah
    Biaya operasional lebih rendah karena dapat mengurangi massa dan volume untuk penanganan berikutnya menjadi lebih mudah.
  2. Lebih cepat
    Metode ini relatif lebih singkat daripada pengolahan secara biologi maupun sistem landfill.
  3. Lebih efisien
    Menggunakan incinerator relatif membutuhkan ruang yang lebih kecil darpada metode lain. Sehingga cocok untuk RS yang tidak memiliki area yang luas atau areanya bisa dipakai untuk kebutuhan lain. *(ys/20170807)