Prinsip Kerja Incenerator

Limbah Rumah Sakit (RS) seharusnya tidak dapat dibuang serampangan. Karena limbah RS memiliki potensi terinfeksi kuman penyakit, maka bisa berbahaya bagi lingkungan termasuk juga tim medisnya.

Maka pengolahan limbah medis harusnya dikelola dengan standar yang baik. Karena bila ada kesadaran manajemen RS mengelola limbah RS dengan baik, maka bisa diharap lingkungan sekitar RS menjadi yang lebih sehat, lebih bersih, lebih hijau dan aman.

Untuk pengolahan limbah RS yang baik adalah dibakar. Namun tidak hanya sekedar dibakar, tapi hasil yang paling aman adalah dibakar sampai suhu 1200 derajat celcius. Untuk bisa melakukan hal ini hanyalah incinerator.

Dan tentu saja tidak sebarang incinerator, tapi incinerator yang khusus dirancang untuk RS. Karena incinerator memiliki tahapan pembakaran yang tepat. Proses pembakaran yang terjadi di incinerator akan berlangsung melalui 3 tahap, yaitu:

  1. Tahapan pertama adalah membuat air dalam sampah menjadi uap air, sehingga hasilnya limbah menjadi kering dan siap terbakar.
  2. Tahapan kedua adalah terjadinya proses pirolisis, yakni pembakaran tidak sempurna, dimana temperatur belum terlalu tinggi.
  3. Fase berikutnya adalah pembakaran sempurna. Ruang bakar pertama digunakan sebagai pembakar limbah, suhu dikendalikan antara 400 – 600 derajat celcius. Ruang bakar kedua digunakan sebagai pembakar asap dan bau dengan suhu antara antara 600 – 1200 derajat celcius.
    Suplay oksigen dari udara luar ditambahkan agar terjadi oksidasi sehingga materi-materi limbah akan teroksidasi dan menjadi mudah terbakar. Seiring terjadinya proses pembakaran yang sempurna, maka asap yang keluar dari cerobong menjadi transparan. *(ys/20170807)