Masih banyaknya rumah sakit (RS) yang belum mengikuti akreditasi, ditengarai sebagai sebab manajemen laundry RS yang kurang baik. Permasalahan terkait laundry yang sering ditemui adalah pihak RS tidak menyediakan pakaian untuk pasien rawat inap. Bahkan kadang meminta pasien membawa sendiri kain sarung sebagai alas untuk melahirkan. Lalu meminta keluarga pasien membawanya pulang dan mencuci sendiri.
Pihak RS masih memandang manajemen laundry sebagai hal yang kurang penting. Ini disebabkan kesadaran pihak manajemen RS yang kurang terhadap standar manajemen laundry. Akibatnya pihak RS tidak memperhatikan lokasi laundry yang tepat. Juga mengabaikan peralatan laundry yang benar. Padahal linen adalah salah satu materi yang dipakai berulang kali di RS. Sehingga tanpa manajemen laundry yang benar, memungkinkan terjadinya wabah infeksi kuman patogen.
Masih banyak RS yang tidak memiliki mesin laundry standar RS. Padahal mesin laundry standar RS harus menggunakan suhu air panas sekitar 70-95 derajat celcius. Selain itu harusnya RS menggunakan jenis deterjen dan disenfektan yang tepat dan ramah lingkungan. Juga harusnya pihak RS memisahkan antara linen infeksius (yang mengandung infeksi) dan linen non-infeksius (yang sedikit atau tidak mengandung infeksi patogen).
Untuk itu pihak RS harusnya memiliki standar manajemen laundry yang baik dan terus diiikuti. Bilapun dioutsource ke pihak ketiga, phak RS harus tetap memonitoring dengan standar kualitas yang ditetapkan. Ini semua terkait dengan hak pasien atas kualitas layanan terbaik dan aman dari RS. *(ys/20170522)