Proses Fase Oksidasi di WWTP/IPAL

Pada fase ini akan dikurangi nilai BOD dan COD. BOD dan COD adalah jumlah senyawa organik dalam limbah. Nilai tinggi BOD dan COD dalam limbah akan berdampak buruk pada lingkungan sekitar. Maka pada proses oksidasi ini nilai BOD dan COD akan dikurangi, selain itu juga dikurangi toksisitas (racun). Sehingga saat dibuang akan mengurangi pencemaran lingkungan.

Pengukuran BOD dan COD sangatlah penting untuk melihat karakteristik limbah yang akan diolah selanjutnya.

  1. BOD (Biochemical Oxygen Demand)
    BOD adalah jumlah oksigen yang larut dalam air yang dibutuhkan oleh mikroorganisme aerobik. Oksigen ini dibutuhkan mikroorganisme aerobik untuk menghancurkan materi organik dalam air (limbah) pada suhu tertentu (20 derajat Celcius) selama waktu tertentu (5 hari). Satuan BOD yaitu miligram O2 per liter.Total BOD lebih berpengaruh terhadap jaring makanan (food web) dalam limbah. Hal ini karena nilai BOD mengindikasikan seberapa banyak senyawa organik dalam limbah sebagai sumber makanan bakteri untuk dioksidasi oleh bakteri. Semakin tinggi nilai BOD maka semakin rendah oksigen terlarut dalam limbah karena dikonsumsi oleh bakteri. Limbah yang memiliki nilai BOD-nya tinggi biasanya mengandung nitrat dan fosfat tinggi yang berasal dari limbah makanan.

    Proses oksidasi secara biologi sangatlah penting untuk menghilangkan senyawa organik dalam limbah yang dapat sebagai sumber makanan oleh ekosistem lingkungan sebelum dibuang. Instalasi pengolahan limbah biasanya didesign agar mempunyai tingkat efisiensi mereduksi BOD lebih dari 96%.

  2. COD (Chemical Oxygen Demand)
    COD adalah jumlah ketersediaan elektron dalam senyawa organik dalam air (limbah) untuk mereduksi oksigen terlarut dalam air. Hal ini perlu dibedakan dengan TOC (Total Organic Compound) yang mengukur jumlah total senyawa organik dalam air. Nilai TOC biasanya lebih besar dibandingkan COD karena tidak semua senyawa organik dapat teroksidasi.Adapun nilai COD akan lebih besar dibandingkan BOD karena tidak semua senyawa organik yang dapat teroksidasi mampu dioksidasi oleh bakteri sebagai sumber makanan. Pengukuran COD dengan cara mengoksidasi senyawa organik dengan senyawa pengoksidasi seperti potasium dikromat (V) dan potasium manganat (VII) menghasilkan karbon dioksida, air, dan ammonia.

    Umumnya, nilai COD dapat menentukan jumlah polutan organik dalam air permukaan atau air limbah, sehingga nilai COD sangatlah penting untuk menentukan kualitas air. Satuan yang digunakan yaitu miligram oksigen per liter larutan.

    Beberapa proses dapat digunakan untuk menurunkan BOD dan COD pada limbah meliputi koagulasi biasa dengan flocculant polimer kation, mirobiologi, elektrokoagulasi, peroksi-koagulasi, reagent Fenton, dan elektro-Fenton.

    Koagulasi biasa dapat mereduksi BOD dan COD sekitar 30% – 40%, pada limbah industri biasanya dikombinasikan dengan proses lainnya seperti peroksi-koagulasi menggunakan H2O2 saja atau dengan reagen Fenton (kombinasi H2O2 dan katalis Fe2+) tergantung kualitas airnya. *(ys/20171106/vica)