Fungsi Incinerator Rumah Sakit

Incenerator adalah metode penghancuran limbah organik dengan melalui pembakaran dalam suatu sistem yang terkontrol dan terisolir dari lingkungan sekitarnya. Insinerasi dan pengolahan sampah bertemperatur tinggi lainnya ini bisa digolongkan sebagai pengolahan termal. Insinerasi material sampah mengubah sampah menjadi abu, gas sisa hasil pembakaran, partikulat, dan panas. Gas yang dihasilkan harus dibersihkan dari polutan sebelum dilepas ke atmosfer.

Fungsi utama penggunaan incenerator adalah:

  1. Penghancur sampah
    Untuk menghancurkan sampah baik sampah berbahaya, beracun ataupun sampah infeksi, sehingga sisanya dapat dibuang dengan aman ke tempat pembuangan sampah umum.
  2. Penghancur mikroorganisme pathogen
    Menghancurkan materi-materi yang berbahaya seperti mikroorganisme pathogen. Juga meminimalisir pencemaran udara yang dihasilkan dari proses pembakaran. Sehingga gas buang yang keluar dari cerobong menjadi lebih terkontrol dan ramah lingkungan.

Jenis incinerator yang biasanya digunakan untuk limbah rumah sakit adalah jenis controlled-air, yang dikenal di pasaran sebagai pembakaran secara starved air atau secaramodular atau secara pyrolytic. Sistem ini disebut demikian karena jenis ini dioperasikan dengan dua ruangan yang bekerja secara seri.

Ruangan pertama (bagian limbah padat) difungsikan pada kondisi substoichiometris (beberapa jenis dijumpai juga pada model kiln), sedang ruangan kedua (bagian limbah gas) di fungsikan pada kondisi udara yang berlebih.

Incenerator ini memiliki ruang pembakaran, tempat sampah yang akan dibakar. Pada chamber terdapat saluran untuk mengalirkan bahan bakar juga dilengkapi saluran untuk mengalirkan udara dari blower, yang diperlukan pada proses pembakaran, pembakaran ini dilakukan pada chamber tertutup, untuk menghindari bahaya toksin maupun infeksi dari sampah yang akan dimusnahkan.

Proses pembakaran ini memerlukan waktu yang bervariasi, tergantung jenis sampahnya serta volume sampah yang akan dimusnahkan. Pada incinerator, biasanya memiliki dua buah ruang pembakaran untuk membakar obyek dan membakar asap sebelum difilter, sehingga sisa-sisa karbon dari pembakaran yang terbawa asap akan semakin berkurang, sehingga gas CO yang dihasilkan juga semakin berkurang, dan tidak membahayakan bagi lingkungan. *(ys/20170807)