Fungsi Incenerator Rumah Sakit Yang Baik

Saat ini sebagian besar Rumah Sakit (RS) menangani limbah medisnya dengan metode incinerator. Fungsi utama incinerator tersebut adalah mendestruksi materi-materi yang berbahaya seperti mikroorganisme pathogen. Disamping tentu saja mengurangi massa dan volume limbah medisnya.

Dan pastinya dengan incinerator akan meminimalisir asap pembakaran yang dihasilkan dari proses pembakaran. Sehingga gas buang yang keluar dari cerobong menjadi lebih terkontrol dan ramah lingkungan. Tidak menimbulkan polusi.

Jadi sebuah incinerator yang baik harus memiliki fungsi tersebut di atas. Dan untuk mengukurnya harus memiliki parameter yang harus dipenuhi sebagai berikut:

  1. Suhu
    Suhu yang diinginkan adalah kunci keberhasilan proses pembakaran. Maka suhu menjadi faktor berperan penting dari pembakaran dari berbagai jenis limbah yang akan dibakar. Suhu dipengaruhi pasokan oksigen/udara untuk mengoksidasi imbah, bentuk ruang bakar, jenis refraktori yang digunakan dan ketebalan dinding incinerator.Ruang bakar berbentuk bulat rambatan suhunya menjadi lebih sempurna dibanding ruang bakar berbentuk kotak, karenanya suhu yang tidak cukup akan menghasilkan pembakaran yang tidak sempurna sehingga akan menimbulkan masalah baru yaitu pencemaran udara.
  2. Waktu
    Limbah-limbah RS memiliki nilai kalor yang berbeda-beda karena materi pembentuknya juga berbeda-beda. Seperti limbah basah akan lebih lama waktu pembakarannya daripada sapah kering. Karena itu waktu ada kaitannya dengan kebutuhan berapa lama suatu bahan harus dibakar dan berapa derajad temperatur yang dibutuhkan agar dapat terbakar dengan sempurna.
  3. Turbulensi
    Turbelensi perlu diperhatikan khususnya pada incinerator yang berkapitas besar. Hal ini terkait dengan jumlah sampah yang akan dibakar dengan suplai oksigen yang masuk agar sampah tersebut dapat terurai dengan sempurna. *(ys/20170807)